Kampung Sayur Bausasran, Urban Farming di tengah sempitnya lahan di Kota Yogyakarta
Kota Yogyakarta yang mulai padat membutuhkan sentuhan hijau yang lebih detail. Salah satunya, membangun kampung sayur. Kelurahan Bausasran memang telah terkenal dengan kegiatan Kampung Sayurnya. Di kelurahan yang berlokasi di sebelah selatan Stasiun Lempuyangan ini, masyarakat begitu antusias menanam sayur dan memanennya baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk dijual.
Kampung ini berhasil menjelma menjadi kampung yang asri, hijau dan dipenuhi aneka sayur mayur berkat buah karya tangan para warganya yang tergabung dalam beberapa kelompok tani khususnya lewat ibu-ibu PKK. Perkumpulan ibu-ibu rumah tangga tersebut berhasil membuka peluang dari lahan sempit di perkotaan disulap menjadi perkebunan yang asri dan menghasilkan sumber pangan berupa sayuran. Tidak hanya menanam di pekarangan, namun warga Kelurahan Bausasran juga menanam sayur mayur di sudut kiri kanan gang, sehingga terbentuk lorong sayur yang asri dan segar. Kesadaran masyarakat bercocok tanam sayur di Kampung yang berada di Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta tersebut tergolong baik, hal itu ditunjukkan sampai saat ini sudah ada 16 lorong kampung sayur dan terdapat beberapa Kelompok Tani.
Salah satu Kelompok Tani yang ada disana adalah Kelompok Tani Dewasa (KTD) Gemah Ripah. Dalam pengerjaannya KTD Gemah Ripah walapun menanam di lahan yang berukuran sempit, mereka mampu menghasilkan sayuran yang memiliki kualitas baik serta beraneka ragam, mulai dari kembang kol, selada, kubis, cabai, terong, tomat, seledri, pare dan yang terbaru adalah bayam brazil. Bayam brazil dipilih karena terkenal memiliki kandungan mineral dan vitamin tinggi. KTD Gemah Ripah pun telah mengembangkan produk pasca panen seperti jus, puding, stik dan keripik. Produk-produk tersebut telah diolah dalam kemasan dan dipajang di etalase untuk dijual.